Selamat datang di Riliskan.com
Postingan

Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi Berpulang!

 

Seorang ulama kelas dunia, Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi, dalam usianya yang ke-97 tahun kembali kepada-Nya pada hari Senin (26/9/2022). Kepergiannya membawa kesedihan umat Islam di berbagai penjuru dunia. Sebab, sosoknya yang kharismatik ini adalah seorang tokoh aktivis, ulama, dan pemikir yang memberikan gagasan-gagasan segar dengan ratusan karya yang berpengaruh pada kebangkitan umat Islam.

Al-Qaradhawi dari masa kanak-kanak hingga akhir hayatnya tetap istiqomah di jalan dakwah. Tak heran karena sejak kecil dia dididik dengan suasana agamis pada lingkungan keluarga khususnya. Misalnya, saat dirinya berusia 5 tahun, ia dididik menghafal al-Qur‟an secara intensif oleh pamannya. Al-Qaradawi juga belajar di kuttab Syeikh Hamid Abu Zuwail. 

Sebelum usianya mencapai 10 tahun, ia telah dikaruniakan oleh Allah menamatkan hafalan al-Qur’an sepenuhnya bersama pelajaran hukum-hukum tajwid seperti kitab al-Tuhfah.

Setelah Menamatkan pendidikan di Ma’had Thantha dan Ma’had Tsanawi, Qaradawi terus melanjutkan ke Universitas al-Azhar, Fakultas Ushuluddin lulus tahun 1952-1953 dengan predikat terbaik. Dirinya  kemudian melanjutkan studi dengan mengambil jurusan bahasa Arab selama 2 tahun, lulus dengan peringkat pertama diantara 500 mahasiswa.

Selanjutnya dia  melanjutkan studi ke Lembaga Tinggi Riset dan Penelitian Masalah-masalah Islam dan Perkembanganya selama 3 tahun. Tahun 1960 ia memasuki pascasarjana (Dirasah al-Ulya) di Universitas al-Azhar, Kairo, memilih jurusan Tafsir Hadist atau jurusan Akidah-Filsafat.

Hingga pada puncak studinya, Al-Qaradhawai  melanjutkan program doktor dan menulis disertasi berjudul Fiqh az-Zakat (Fiqih zakat) yang selesai dalam masa 2 tahun; terlambat dari yang direncanakan semula karena sejak tahun 1968-1970, dipenjara rezim militer Mesir karena dituduh mendukung gerakan Ikhwanul Muslimin.

Setelah keluar dari tahanan, Qaradhawi hijrah ke Doha, Qatar dan di sana bersama teman-teman seangkatannya mendirikan Ma’had-Din (Institusi Agama). Madrasah inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Syariah Qatar yang kemudian berkembang menjadi Universitas Qatar dengan beberapa fakultas.

Berbagai  karya yang telah ia tulis telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kebangkitan umat Islam--hal yang sangat dikhawatirkan oleh kelompok Islamophobia.  Karya-karya tulisnya tersebut banyak mengupas tentang masalah dan realita umat Islam melalui pendekatan yang penyadaran dan logis.

Beberapa karya tulisnya antara lain: Al-Sahwah al-Islamiah Bayn al-Juhud wa al-Tatarruf, Al-Sahwah al-Islamiah bayn al-Ikhtilaf al-Mashru‟ wa al-Tafaruq al Madzmum, dan Al-Sahwah al-Islamiah wa Humum al-Watan al-Arabi. Melalui karya-karya tulisnya yang monumental, dia diakui dunia Islam sebagai pemikir berkelas internasional; sebagai  pemikir, intelektual, faqih, pakar kajian hadits, sekaligus mufassir. Ia pernah menjadi Ketua Persatuan Ulama Internasional (IUMS).*


 

 

 

Posting Komentar