Selamat datang di Riliskan.com
Postingan

Puasa Ramadhan di Tengah Harga Migor Meroket

 Berpuasa di bulan suci Ramadhan tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Jika tahun lalu, 2021, suasana pandemi covid-19 masih membayang-bayangi kekhusyuan ibadah. Tahun ini pandemi nyaris lenyap meskipun masih ada satu dua kasus yang sudah jarang terjadi.

Salah satu hal yang dirasa umat Islam dan rakyat kebanyakan adalah tingginya harga minyak goreng atau biasa disebut 'migor' yang rata-rata harganya di atas Rp 25 ribu per liter. Bayangkan jika pada Ramadhan tahun lalu harga migor sebesar itu masih bisa buat membeli kemasan seperti ini sebanyak 2 liter!

Akibatnya, suasana puasa Ramadhan tahun 1443 H terusik dengan naiknya aneka makanan yang proses pengolahannya menggunakan minyak goreng seperti bakwan/bala-bala, tahu isi, tempe mendoan, dan lainnya. "Dulu beli gorengan satu biji dapat seribu perak, sekarang mah nggak dapat segitu," ujar seorang ibu.

Naiknya harga minyak goreng yang berasal dari minyak kelapa sawit ini sebenarnya sudah terjadi pada akhir tahun 2021 lalu. Entah bagaimana harganya terus berlanjut hingga mencapai lebih dari tiga bulan. Masyarakat tak berdaya, hanya meminta kepada pemerintah untuk bertindak tegas terhadap para oknum pemain harga minyak goreng yang mengeruk keuntungan di tengah suasana Ramadhan yang seharusnya penuh aman dan damai. Hingga harga-harga makanan olahan dari migor tidak ikutan naik akibat dampak darinya. (Hana S.) 

Posting Komentar